07 Maret 2008

Mengenal Asuransi Engineering

Keselamatan kerja adalah salah satu hal yang sangat penting. Oleh karena itu, peran engineering insurance menjadi semakin besar saat ini. Apa itu engineering insurance? Engineering insurance memberikan manfaat yakni jaminan terhadap kerugian selama kegiatan pembangunan.

Objek yang menjadi pertanggungan antara lain adalah semua kegiatan pembangunan baik pembangunan/pekerjaan teknik sipil maupun pemasangan mesin, mesin-mesin industri dan instalasi peralatan elektronik.

Engineering insurance ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Asuransi Konstruksi (Contractor’s All Risk)
Konstruktor mengalami banyak ancaman bahaya, oleh karena itu sangat membutuhkan asuransi. Risiko-risiko yang terdapat pada kontraktor antara lain adalah risiko bencana alam, kebakaran, risiko hukum kepada pihak ketiga, risiko peledakan, peledakan, tertabrak atau terbentur kendaraan atau pesawat udara, serta risiko pencurian bahkan pencurian dengan kekerasan.

Objek yang merupakan pertanggungan adalah seluruh kegiatan pembangunan untuk berbagai keperluan, seperti kantor, pertokoan, pabrik, jalan raya, dam, irigasi, hingga pelabuhan laut dan udara. Sementara itu pihak yang merupakan tertanggung adalah pemilik proyek, penyandang dana, serta kontraktor dan subkontraktor.

Rider atau asuransi tambahannya antara lain adalah biaya pembersihan puing, risiko selama perawatan dan biaya professional.

Periode pertanggungan asuransinya mulai dari persiapan pembangunan, masa konstruksi/instalasi, masa testing, masa perawatan, hingga diserahkannya proyek kepada pemilik.

Premi pada asuransi ini tergantung pada factor-faktor sebagai berikut:
• Lamanya waktu pembangunan proyek
• Jenis proyeknya, apakah sipil basah ataupun sipil kering
• Pengalaman dari kontraktor yang menangani proyek
• Kondisi lingkungan proyek tersebut (termasuk alam dan cuaca)

2. Asuransi Pemasangan Instalasi Mesin
Asuransi ini memberikan manfaat yaitu memberikan ganti rugi atas risiko yang terjadi selama masa pemasangan mesin. Risiko-risiko yang dicakup sama dengan risiko yang dihadapi oleh kontraktor. Sementara itu, periode pertanggungannya agak berbeda. Jika asuransi konstruksi periodenya mulai dari persiapan pembangunan, maka asuransi ini baru mulai dari masa konstruksi/instalasi, masa testing, masa perawatan, hingga diserahkannya proyek kepada pemilik.

3. Asuransi Mesin-mesin Industri

Asuransi ini memberikan ganti rugi atas epngeluaran biaya yang tidak terduga untuk perbaikan atau penggantian mesin. Risiko-risiko yang ditanggung oleh asuransi ini antara lain adalah:
• Tekanan atau getaran yang di luar batas normal
• Hubungan arus pendek (short circuit)
• Kerusakan instalasi/ panel arus listrik pada mesin
• Kekurangan/kesalahan dalam pelumasan (lubrication) dan/atau
• Tidak berfungsinya alat-alat pengamat pada mesin

Pihak-pihak yang menjadi objek pertanggungan adalah:
• Electrical equipment (seluruh peralatan listrik)
Yaitu mesin atau peralatan yang menggunakan listrik sebagai sumber penggerak. Antara lain adalah: alternator, generator, compressor, motor listrik, dynamo starter, transformator, dan lain lain.

• Machinery equipment (seluruh jenis mesin-mesin)
Yaitu mesin dengan sumber tenaga listrik atau bahan bakar lain dan sebagai sumber penggerak diantaranya pompa, turbin, mesin pendingin atau pemanas, mesin-mesin industri khusus, ketel uap dan lainnya.

Namun ada pula beberapa risiko yang tidak dijamin, yaitu:
• Risiko standar polis kebakaran
• Kerusakan yang terjadi dalam periode testing mesin yang dimaksud
• Beban mesin yang terlalu tinggi yang dilakukan dengan sengaja
• Keausan (wear and tear)
• Inherent characteristics (karakteristik alami), yakni kelemahan atau sifat kelemahan khusus yang sudah ada dan tidak dapat diperbaiki pada mesin yang dimaksud
• Kesalahan rancang bangun (faulty design) mesin sehingga mengakibatkan mesin tersebut mempunyai karakteristik alamu, dan
• Robohnya bangunan

02 Maret 2008

5 Cara Penghematan Premi Asuransi Jiwa Tahun 2008

Terdapat lima cara mendasar untuk menghemat kebijakan asuransi jiwa Anda. Kelima cara tersebut antara lain :

a. Melakukan pembelian secara Online dan membandingkan multiple Quotes
Jumlah yang Anda bayarkan bagi proteksi asuransi jiwa bergantung pada jumlah dan cakupan kebijakan, kesehatan serta usia dan perusahaan asuransi yang Anda pilih. Guna menemukan harga yang terbaik, yakinkanlah Anda membeli dan membandingkan quotes dari perusahaan yang bervariasi. Biaya kebijakan yang sama dapat bervariasi diantara perusahaan asuransi yang berbeda,

b. Menyeleksi cakupan yang tepat
Setiap orang memiliki kebutuhan asuransi jiwa yang berbeda sehingga tidak ada satu ukuran yang tepat bagi keseluruhan solusi. Sebagai contoh, seorang individu yang memiliki kredit hutang 30 tahun harus memiliki cakupan asuransi jiwa selama 30 tahun guna menjamin hutangnya tebayarkan jika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.

c. Menentukan jumlah cakupan yang tepat
Manakala melakukan pembelian asuransi jiwa, banyak agen mungkin mencoba untuk menjual lebih banyak cakupan dibandingkan yang Anda butuhkan. Mengertilah bahwa tujuan asuransi jiwa adalah untuk memindahkan kerugian keuangan dan apa yang kebanyakan orang mencari adalah pemindahan pendapatan bagi ahli waris mereka. Perencana keuangan merekomendasikan jumlah kebijakan paling tidak sama dengan 6-10 kali dari pendapatan kotor tahunan.

d. Lakukan pengecekan harga
Perusahaan asuransi menawarkan harga pada jumlah cakupan tertentu. Kebanyakan orang-orang membayarkan lebih sedikit bagi cakupan yang lebih.

e. Lakukan pembelian manakala Anda muda
Disamping kebutuhan keuangan Anda mungkin lebih rendah pada usia yang lebih muda, rates juga lebih murah manakala Anda muda. Saran terbaik adalah mengunci proteksi manakala Anda muda dimana kesehatan dan harga masih baik untuk menghindari pembayaran yang lebih pada saat kebijakan jangka pendek jatuh tempo.

Demikianlah beberapa cara melakukan penghematan asuransi jiwa bagi diri Anda. Lakukanlah sekarang juga dan Anda akan merasakan dana yang tersimpan manakala Anda membayarkan premi asuransi jiwa. Selamat mencoba!

29 Februari 2008

Juvenile Insurance

Pada mulanya, orang mengenal asuransi jiwa sebagai produk yang dibeli dan sekaligus menjadi tertanggung adalah orang tua dengan penerima manfaat (beneficiary) adalah anaknya. Selanjutnya, sesuai dengan perkembangan zaman produk asuransi dapat dibeli oleh siapa saja, tertanggung siapa saja, dengan beneficiary tentunya adalah yang memiliki hubungan dengan pembeli dan tertanggung tadi.
Nah, salah satu produk yang banyak dijumpai tersebut adalah produk asuransi dengan tertanggung dan beneficiary adalah ‘anak’. Dalam arti kata yang dikatakan sebagai seorang ‘anak’ disini adalah ‘orang yang belum cukup dewasa dan belum memiliki kemampuan secara finansial untuk membeli polis asuransi tersebut atau baiknya kita kenal sebagai ‘Juvenile Insurance’.

Secara teori, dalam buku “Underwriting Life & Health Insurance” dikatakan bahwa, “ Juvenile Insurance Policy is a life insurance policy purchased by an adult to cover the life of a child “ (polis asuransi jiwa yang dibeli oleh orang dewasa, dimana tertanggungnya adalah seorang anak). Perlu diketahui bahwa Indonesia sangat potensial untuk menjual produk jenis ini. Terlihat dari komposisi penduduk Indonesia, dimana populasi penduduk Indonesia untuk usia dibawah 15 tahun sebesar 32,9% ( dari 203,4 juta ).

Sebagai produk yang relatif baru, Juvenile Insurance sulit dipahami, bahkan sebetulnya relatif lebih sulit dalam proses underwriting-nya, oleh karena kematian dari seorang anak tidak akan menyebabkan kerugian finansial terhadap orang tuanya. Oleh karena itu biasanya, seperti halnya tersebut di atas, motivasi pembelian polis ini sendiri kadang-kadang sebagai antisipasi kebutuhan di masa mendatang daripada manfaat kematian atau bagi orang tua yang juga mengasuransikan dirinya (sebagai tertanggung), pembelian polis Juvenile Insurance dimaksudkan untuk mengurangi total biaya penutupan. Sedangkan kegunaan langsung bagi anak ( tertanggung ) adalah mengumpulkan uang untuk tujuan pendidikan yang diperoleh dari cash value ( ini terdapat pada polis-polis asuransi dwiguna dengan maturity sampai dengan usia anak 16 sampai dengan 18 tahun ).

Pada saat ini, polis yang umum dijual dalam produk Juvenile Insurance adalah polis seumur hidup dengan pembayaran manfaat terbatas ( limited payment whole life policy ) dan polis asuransi dwiguna ( endowment insurance policy ) dengan maturity pada usia 16 sampai dengan 18. Polis ini dibuat dengan maksud adanya pembatasan jumlah uang pertanggungan yang relatif kecil. Namun pada kenyataannya tidak ada larangan membatasi jumlah uang pertanggungan atau memungkinkan ditutup dalam jumlah uang pertanggungan yang relatif besar. Umur, jenis kelamin, status keuangan pemohon asuransi, riwayat kesehatan pemegang polis, dan riwayat kesehatan beneficiary merupakan faktor underwriting yang perlu diperhatikan secara seksama.

Berikut ini adalah ketentuan underwriting yang biasa dilakukan pada produk Juvenile Insurance :
1. Pada uang pertanggungan tertentu yang relatif kecil biasanya dilakukan dengan tanpa pemeriksaan kesehatan ( non medical ), atau dengan mengisi form Surat Permohonan Asuransi Jiwa yang diantaranya berisi tentang riwayat penyakit keluarga dan riwayat penyakit anak ( tertanggung ) sebelum masuk asuransi.
2. Pada uang pertanggungan yang lebih besar lagi dapat dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesehatan dari dokter ( sebaiknya dokter anak ).
3. Selanjutnya pada uang pertanggungan yang semakin besar dapat dilakukan Laporan Pemeriksaan Kesehatan dan Analisa Darah dan Air Seni Rutin.
4. Financial Underwriting dilakukan untuk menilai kemampuan keuangan pemegang polis, yang juga dihubungkan dengan asuransi terhadap dirinya sendiri dan asuransi terhadap anak lainnya.
5. Sebagai catatan dan bahan pertimbangan, penyakit yang banyak diderita anak di dunia, menurut catatan WHO, adalah penyakit infeksi, gangguan perinatal, kecelakaan, kelainan congenital, HIV / Aids, dan malnutrisi ( untuk negara yang berpenghasilan rendah ).

Risiko kematian seorang anak : “makin muda usia anak, prognosis makin kurang pasti”, sehingga penetapan rating yang tinggi dan bersifat spekulatif, sebaiknya ditunda. Keputusan alternatif yang dapat diambil adalah dengan pembatasan benefit sampai dengan usia tertentu ( misalnya : s/d usia 4 tahun ) atau pemberlakuan ‘lien clause’.
Sebagai tambahan, beberapa Juvenile Insurance yang dijual memasukkan unsur waiver of premium for payor benefit dimana pembayaran premi polis akan bebas jika orang tua sebagai pemegang polis mengalami ketidakmampuan ‘disabled’ atau meninggal ketika anak belum cukup dewasa. Sekali lagi ini merupakan pembuktian bahwa kemampuan dari pemegang polis dan riwayat kesehatan dari pemegang polis merupakan faktor underwriting yang penting dalam menilai risiko.

Meskipun perkembangan Juvenile Insurance dimasa mendatang akan lebih baik, industri perlu berhati-hati agar tidak cenderung mengikuti perubahan yang terlalu cepat dan liberal.

28 Februari 2008

Daily Analysis Insurance Linked 28 Februari 2008

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah pada tanggal 26 Februari 2008 pada kisaran Rp 2.738.872 atau turun berkisar 0,47% akibat aksi profit taking saham-saham lapis pertama selain itu juga imbas dari penurunan bursa regional kecuali Hang Seng.

Hal ini tentunya memberikan pengaruh pada sektor insurance linked yang tentunya berhubungan dengan kenaikan dan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan. Seperti Prulink rupiah managed fund yang merupakan sebuah produk dari Prudential life insurance yang mengalami penurunan harga per unit dari posisi Rp 4.220.33 pada tanggal 26 Februari menjadi Rp 4212.13 pada tanggal 27 Februari 2008 atau mengalami penurunan sebesar - 0.1946%.Hal yang sama terjadi pada produk Prudential lainnya seperti Prulink Rupiah equity fund, Prulink Rupiah Fixed Income Fund, Prulink Syariah Rupiah Managed Fund, Prulink Syariah Equity fund dan Prulink Syariah Rupiah Fixed Income Fund. Namun, ternyata terdapat pula beberapa peningkatan seperti pada Prulink US$ Managed Fund yang meningkat dari posisi hari sebelumnya sebesar US$ 1781.43 menjadi US$ 1.78281 atau meningkat sebesar 0.13%.

Hal yang berkebalikan terjadi pada produk insurance linked yang dikeluarkan oleh Manulife Indonesia. Hal ini menandakan bahwa turunnya Indeks Harga Saham Gabungan tidak berpengaruh pada produk yang dikeluarkan oleh Manulife Indonesia karena keseluruhan produk yang ditawarkan oleh Manulife Indonesia mengalami peningkatan seperti Pro-Invest Rupiah Fund yang meningkat dari posisi Rp 2651.33 menjadi Rp 2652.32 atau mengalami peningkatan sebesar 0.0373% dari posisi hari sebelumnya dan juga insurance linked Pro-Invest US$ Fund yang meningkat dari posisi US$ 1.34294 menjadi US$ 1.34321 atau meningkat sebesar 0.020105% dari posisi hari sebelumnya.

Dilain pihak terjadi peningkatan pada unit harga DPLK Manulife Indonesia, pada dana deposito rupiah meningkat dari 6.792.31 menjadi 6.796.55, dana deposito dollar meningkat dari 6.483.99 menjadi 6.485.86, dana investasi orientasi saham meningkat dari 18.393.62 menjadi 18.454.18, dana investasi pendapatan tetap meningkat dari 2.960.37 menjadi 2.962.75 dan pada investasi dana syariah meningkat dari 1.945.92 menjadi 1.947.09.

Demikianlah analisis insurance linked di hari ini. Analisis ini menunjukan bahwa factor fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan terkadang mempengaruhi harga insurance linked tetapi terkadang tidak mempengaruhi. Pilihlah investasi sesuai keinginan Anda dan jangan lupa perhitungkan tingkat imbal hasil disesuaikan dengan risiko yang akan Anda hadapi. Kenalilah situasi pasar sebelum melakukan pembelian insurance linked.

26 Februari 2008

Insurance Linked Menunjukan Peningkatan

Perkembangan sector asuransi mulai marak ditandai dengan bermunculannya insurance linked yaitu kategori produk yang mencakup dana-dana investasi yang berkaitan dengan produk asuransi jiwa. Data historis menunjukan bahwa beberapa produk mengalami peningkatan.

Salah satunya disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan. Seperti Prudential Life insurance produknya PRU link Rupiah Equity fund yang mengalami peningkatan sebesar 0.35% dari posisi harga per unit pada tanggal 22/02/2008 sebesar Rp 7.754.39 menjadi Rp 7.781.79 pada tanggal 25/02/2008. Peningkatan ini termasuk cukup tinggi.

Hal yang sama terjadi pula pada AJ Manulife Indonesia, produk pro invest rupiah fund naik sebesar 0.0128% dari posisi tanggal 22/02/2008 sebesar Rp 2650.99 menjadi Rp 2651.33. Begitu juga pada produk pro invest US$ Fund yang mengalami peningkatan dari US $ 1.34285 pada tanggal 22/02/2008 menjadi US $ 1.34294 atau meningkat sebesar 0.0067%.

Hal yang berkebalikan terjadi pada AIG Life-IDR Fixed Income Fund yang mengalami penurunan dari posisi sebelumnya sebesar Rp 1.917.1280 pada tanggal 22/02/2008 menjadi Rp 1.915.9594 pada tanggal 25/02/2008 atau menurun sebesar 0.06099% dan juga pada AIG Life-USD Money Market Fund yang mengalami penurunan dari 0.98895 pada tanggal 22/02/2008 menjadi 0.98894 pada tanggal 25/02/2008.

Senada dengan peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan, MAA Life insurance juga mengalami peningkatan diseluruh produk insurance linkednya. MAA Equity fund meningkat dari Rp 2.151.61 pada tanggal 22/02/2008 menjadi Rp 2.157.15 pada tanggal 25/02/2008 atau meningkat sebesar 0.257%. Sementara Mega Dynamic Balance Fund menurun dari posisi Rp 1.080.5697 pada tanggal 22/02/2008 menjadi Rp 1.079.8437 pada tanggal 25/02/2008 atau sebesar - 0.067%.

Demikianlah analisis insurance linked di hari ini. Analisis ini menunjukan masih terdapat peluang kenaikan berinvestasi pada insurance linked. Pilihlah investasi sesuai keinginan Anda dan jangan lupa perhitungkan tingkat imbal hasil disesuaikan dengan risiko yang akan Anda hadapi.